Friday 17 April 2015

MEMBANGUNKAN "NUKLEUS"

Apa Itu Nukleus: Bagi yang Melupakan

Nukleus adalah inti dari suatu sel, begitulah kira kira jawaban setiap orang jika ditanya apa itu nukleus. Kata "nukleus" mungkin sudah tidak asing lagi bagi setiap orang yang pernah bersekolah, minimal bangku SMA. 

Akan Tetapi bagi mahasiswa Biologi Unhas khususnya anggota HIMBIO FMIPA Unhas, "Nukleus" tak sekedar sebuah inti sel. 

Nukleus adalah sebuah sejarah, sebuah ide kreatif yang pernah ada dan sempat populer pada tahun 90-an. 
Nukleus dicetuskan sebagai nama sebuah kumpulan tulisan (belum disebut buletin) oleh Bapak Fahruddin dkk pada tahun 1984. Nukleus digarap dengan konsep yang jelas dengan semboyan "Menggali Ilmu Menyebar Warta". Selain media informasi objek biologi. Nukleus juga menampung tulisan non-ilmiah (Cerpen, essay, dll) yang kalau bisa, agak "berbau" biologi. 
Tahun 1991-1993, Nukleus edisi pertama diterbitkan yang dipimpin oleh Oslan Jumadi dkk. Dengan kerja keras dan perjuangan yang lumayan berat, sebuah ISSN (izin penerbitan) dari LIPI berhasil diperoleh.
Dalam edisi perdana ini, tulas yang dimuat bukan hanya tulisan bersifat ilmiah yang memuat hasil hasil penelitian, tetapi juga memuat tulisan tulisan non-ilmiah baik berupa cerpen ataupun essay. 
Kemudian pada tahun 1993-1995, Zainuddin Saleh, Endah Triwahyuni, dkk menampilkan Nukleus dengan wajah yang lebih baru. 
Tampilan sampul yang lebih menarik dengan tema yang berbeda pada setiap penerbitannya. Dari segi isi lebih tebal dengan tulisan ilmiah yang lebih tinggi persentasinya walaupun tulisan non-ilmiah masih tetap ada. 
Selanjutnya pada tahun 1995-1997, regenerasi redaksi Nukleus berada di tangan Basri Andang. Nukleus kembali mengalami renovasi, dari segi isi yakni dengan menghilangkan tulisan non-ilmiah. Isinya di dominasi oleh ringkasan hasil penelitian yang banyak diperoleh dari luar misalnya dari lembaga lembaga penelitian. 
Kemudian, pada tahun 1997 sampai akhir tahun 90-an, Syamsu menerbitkan Nukleus walaupun dengan kualitas yang rendah mulai dari isi hingga tampilannya. 
Akhirnya setelah penerbitan ini, Nukleus mengalami "Mati suri". Kevakuman yang terjadi pada UKH Nukleus setelah Syamsu dkk ini terjadi dikarenakan tidak adanya regenerasi dalam Unit ini. Selain itu, pengawasan yang kurang dari Himpunan Mahasiswa Biologi itu sendiri. 
Setelah beberapa tahun vakum, pada tahun 2006, Nukleus terbit kembali oleh Isma dkk. Setelah itu dilanjutkan oleh Mudatsir dkk, akan tetapi tidak pernah melakukan penerbitan buletin. Kevakuman melanda Nukleus kembali. Banyak tanggapan dari kader kader HIMBIO tentang vakumnya Nukleus.
Salah satu diantaranya "Warga HIMBIO tidak lagi merasa memiliki Nukleus". 
Akan tetapi bila ditelaah lebih jauh tentang permasalahan yang ada.

"Mati suri" ini dapat kita hentikan dengan manajemen yang lebih baik dan lebih terstruktur. Sistem yang dibangun dalam nukleus sebelumnya haruslah dimatangkan dan disesuaikan dengan kondisi yang serta kebutuhan informasi pembaca. Apalagi kesibukan kesibukan yang dimiliki oleh pengurus Nukleus dapat kita taktisi dengan memperbanyak pengurus dan mencampurnya dari berbagai angkatan.
Menggali Ilmu Menyebar Warta: Nukleus
Diharapkan kedepannya, sebelum bulan Mei 2015 berpindah ke bulan Juni, Majalah Bulanan Nukleus akan terbit.

Arsip